Sajak Palestina Juni, 2010 lumpur debu puing bekas rumah campur sama air mata luka goresan tangisan asam pajangan mulut yang marah berkata: Palestina! rakyat perempuan lelaki anak derita tanpa semangat akan patah. Tanah menjadi rumah karena bersama-sama bekerja dengan rela Pendudukan penjara dengan tuan dan budak dengan kitab tak terbela Kemerdekaan tumbuh di lumpur debu […]
Poem: Gaza Armada
rubble grey white homes crumbled firing through narrow roads tanks rumbled witnesses ships to break through the sea wall never to cower gunships flying machine guns helicopter prison tower pizzas served beyond the wall in the air-conditioned plaza courage eyes search the sea for ships breaking through to Gaza.
Poem: For Gaza
For Gaza The occupier has no soul Even their breath is something they have stole Into animals they turned themselves as they treat others so The lie is their breath as towards the path of defeat they go. Uzi, gunship, nuclear bom, media manipulation, prison, deception, checkpoint humiliation fuse to defend a wall to hold […]
2 Poems: Grandma eating at Tao Payoh
Nenek makan di Tao Payoh rambut perak putih pendek kulit tipis tua sana sini bernoda berhenti di meja siap makan berbaju bunga ungu duduk di kursi roda tubuh kurus tua tetap lapar konsentrasi makan mie sambal sampai kenyang mengunyah mengaduk menelan jadi senyum ternyata ulang yang sederhana paling bikin senang Grandma eating in […]
Poem: On Walls
When the future is to be the present repeated forever Walled will be humanity, dammed, from each other severed Palestine’s wall is that future bleak Preventing the majority from their future to seek. Walls arise like tumours inside every nation Moats to drown humans fleeing desperation Laws that proclaim upon those outside a siege For […]
Poem: Colours
Torquise so pure the sea sooths the soul calm Green so deep the paddy to the spirit is like a balm Blue so clear the sky fills the heart with the warmest psalm Black stained with red the immiseration rips all asunder White flushed with red the poetry of rebellion recreates the wonder.
Sajak yang belum sajak: dua renungan
Renungan spontan Mei 22 jam 1 pagi waktu Melbourne Hukum adalah palu cermin laba Serikat bergerak cermin tenaga otak otot Senyum falsu, bergigi putih tajam berkilat, mata melotot Peluk, tangan bergandengan, senyum mata bersinar, barisan ngotot Berseberangan, sudah tahu tujuan, berdiri tegak, tak perlu meraba-meraba +++++++++++++++++++ Masalah membeludak, cipta daya berbuat Jiwa muda menulis mementas […]
Sajak Bule Berkeringat
SAJAK BULE BERKERINGAT Keringat Kulit putih ternyata sangat berair Panas gila 70% tubuh terdiri dari air Cari ember Sebentar lagi aku ini seluruh mencair Kipas Juru selamat angin plus keringat jadi dingin Mandi Diseram air segar sejuk itu yang aku ingin Es Kopyor air kelapa tanpa gula – kepingin kepingin
Sajak Kuburan Santa Cruz
SAJAK KUBURAN SANTA CRUZ Debu batu kerikil jalan menggores-gores tubuh Darah mencat asfal jalan, keluar dari lobang dibuka peluru Wajah perih, mata nangis, otak marah, jiwa merana Jiwa menyatakan merdeka, asing buat mental tentara. Kuburan terima korban hidup hari itu di Santa Cruz yang tenang Kaos hanya pengantar keberanian bertekad: “Kita akan menang!” Wajah bicara […]
Sajak Starbucks Setiabudi Kuningan
SAJAK STARBUCKS SETIABUDI KUNINGAN Aroma kopi starbucks memanggil-manggil Tapi dengan loyo, seperti kental kopinya juga Dasi, rok rapi, bersih sejuk suasana tanpa ganjil. Tiada sandal jepit, wajah capek peminum, itu gampang diduga Berlindung dari alam bising pindah ke alam plastik asing.